Kamis, 10 Juli 2014

We're Sister Forever (4)

Setelah acara selesai,Panitia bilang,kami akan jalan jalan ke Jakarta 2 hari lagi. Tapi,kami di minta persetujuan orang tua dahulu. Aku menuju rumah memberi tahu ibu kalau aku..maksudku..kami menang juara dua. Tapi,ternyata ada berita mengejutkan..

"Bun,aku menang juara 2 lhoo..di lomba foto sahabat. Kan hadiahnya uang tunai sama jalan jalan ke Jakarta,tuh..boleh nggak ?" Tanyaku.
"Wah..wah..wah..kayaknya sih gak bisa,Ghin.." Jawab Bunda.
"Ke..Kenapa bun ?" Tanyaku kecewa.
"Karena....dua hari lagi kita akan pindah ke Jakarta,sayang.." Kata Bunda bahagia.
"Be..benar nih ? Wah..berarti kita gak hanya wisata doonk,tapi juga tinggal disana.." Kataku tersenyum.

Bundaku mengangguk. Aku benar benar bahagia ! Tapi,ada perasaan mengganjal dilubuk hatiku. Aku merasa berat meninggalkan teman temanku yang ada di desa Greentree. Tak terasa,air mata jatuh dari mataku. Bunda melihatku bingung.

"Kenapa,sayang ?" Tanya Bunda.
"Ghina gak mau meninggalkan teman teman Ghina,bun..Lagipula,kok kita bisa bisa pindah sih ?" Tanyaku.
"Ayah kerja disana,Ghin..Ada seorang pengusaha menelpon ayah tadi siang saat kamu sedang lomba. dan itu adalah teman ayah sendiri,ayah ditawarkan untuk bekerja sebagai pengusaha.." Jawab bunda.
"Oh..begitu ya ? Tapi,kita masih bisa main kesini kan ? Kapan kapan waktu libur ?" Tanyaku.
"Tentu sayang.." Kata unda mengelus-elus rambutku.

Aku menuju kamarku yang sederhana. Melihat foto-fotoku dengan teman temanku di desa ini. Huh,aku menghela nafas. Aku kemudian mengeluarkan diary,

Dear Diary...

- Bersambung..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar